BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 28 September 2009

lelaki yang sholehah

KRITERIA-KRETERIA LELAKI SOLEH SEPERTI YANG DIMAKSUDKAN OLEH AL QURAN
DAN AL HADIS..............

1. Sentiasa taat kepada Allah S.W.T dan Rasullulah S.A.W.
2. Jihad Fisabilillah adalah matlamat dan program hudupnya.
3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cabaran dari Allah S.W.T.
5. Ikhlas dalam beramal.
6. Kampung akhirat maejadi tujuan utama hidupnya.
7. Sangat takut kepada ujian ALLAH S.W.T dan ancamannya.
8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10. Solat malam menjadi kebiasaannya.
11. Tawakal penuh kepada Allah taala dan tidak mengeluh kecuali kepada Allah S.W.T
12.Selalu berinfaq samaada dalam keadaan lapang mahupun sempit.
13.Menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah diantara mereka.
14.Sangat kuat amar maaruf dan nahi munkarnya.
15.Sangat kuat memegang amanah,janji dan kerahsiaan.
16.Pemaaf dan lapang dada dalam menghadapi keboduhan manusia,sentiasa
saling koreksi sesama ikhwan dan tawadhu penuh kepada Allah S.W.T
17.kasih sayang dan penuh pengertian kepada keluarga.


Selain daripada ciri-ciri diatas,orang orang yang soleh juga merupakan
insan insan yang senantiasa mendapat ujian dan cubaan daripada Allah
S.W.T setelah para nabi nabi dan orang orang yang mulia. Mereka menghadapi
segala ujian tersebut dengan hati yang tabah dan tetap teguh dalam keimanan serta
pendirian.Mereka tidak mudah menyerah kalah dari keganasan dan tekanan musuh.

Tugas tugas dan kewajiban Lelaki Soleh........

1. Mencari nafkah ( belanja hidup)
2. Berjihad Fisabilillah.
3. Melindungi dan membela kaum yang lemah dan tertindas.
4. Memimpin, mendidik dan berlaku adil terhadap isteri.

Minggu, 14 Juni 2009

about facebook

MARK ZUCKERBERG,dia adalah orangyang menciptakan facebook.

Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.

Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.

Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.

Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-andre McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.

Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.

Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.

Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi ‘barang dagangan’ yang sangat laku. Tak heran, raksasa software micr*soft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, micr*soft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.

Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar‘menyatukan’ komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

J.K Rowling akuh suka sosok mu

JOANNE KATHLEEN ROWLING

sejak kecil, Rowling memang sudah memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah cerita berjudul Rabbit. ia juga memiliki kegemaran tanpa malu-malu menunjukan karyanya kepada teman-teman dan orangtuanya. kebiasaan ini terus dipelihara hingga ia dewasa. daya imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian melambungkan namanya di dunia.

akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling seperti tak henti disera masalah. keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling menulis seri Harry Potter yang pertama. ditambah dengan perceraian yang ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada dalam sebuah kereta api. tahun 1995, dengan susah payah, karena tak memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual.

naskah yang akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung diterima dan meledak di pasaran. berbagai penolakan dari pihak penerbit harus ia alami terlebih dahulu. diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling. pandangan meremehkan penulis wanita yang masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. memakai dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis cerita anak favoritnya CS Lewis.

akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. semua itu tentu saja adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa. tak ada kesukdedan yang dibayar dengan harga murah.

ringkasan harry potter 7( versi indonesia)

Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy,
yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat
bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh
tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts,
atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan
agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri.


Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore;
dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang
pembenci non-penyihir dan telah menyerang tiga Muggle, dan meninggal di
Penjara Azkaban
atas kejahatannya. Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa
mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri
dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan
diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley
melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.


Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh kutukan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya akibat mantra Sectumsempra; Mad-Eye Moody
dibunuh oleh Voldemort sendiri. Harry sendiri lolos ketika Voldemort
mengejarnya setelah tongkat sihirnya bereaksi dengan sendirinya dengan
tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga
kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander
si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.


Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator
untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan cahaya); buku
mengenai kisah anak-anak untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch
pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan,
karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore.
Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan
kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur
Delacour dan Bill Weasley.


Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B.
pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam
adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari
Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher,
mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi
Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika
Regulus merasa kecewa dengan Voldemort, ia memerintahkan Kreacher untuk
kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh
dalam proses itu. Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan kemudian dirampas oleh Dolores Umbridge.


Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya
berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge. Dalam prosesnya, tempat
persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah
terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat
lama tinggal di suatu tempat.


Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa
pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang
melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry
mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk
menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih
paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry
dan Hermione kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.


Di Godric's Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga
di mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric's Holow,
mereka juga menemui Bathilda Bagshot,
seorang teman lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di
rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam Grindelwald, sanak
Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus Dumbledore.
Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena "Bagshot" itu
merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.


Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric
Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan
berkat bantuan patronus berbentuk kijang. Dia menyelam ke dalamnya
untuk mendapati pedang tersebut. Kalung Horcrux mencoba mencekik Harry
dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron
yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.


Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood,
dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah
berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry,
Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga
bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan
benda sihir sebagai hasilnya - tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand—tongkat sihir tetua), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone—batu
kebangkitan), dan Jubah Gaib (jubah tembus pandang) yang tidak lekang
oleh waktu. Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah
Jubah Gaib, dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan
menyerahkan mereka ke Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan
Xenophilius berpikir untuk menyerahkan Harry Potter sebagai ganti
tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan berpikir untuk mengumpulkan
ketiga benda sihir Deathly Hallows, untuk mengalahkan Voldemort.


Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap oleh kelompok Snatcher
yang diketuai oleh Fenrir Greyback, karena menyebut nama Voldemort
(nama itu sudah dimantrai untuk mendeteksi para penyebutnya) dan dibawa
ke rumah Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange
untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor,
karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di
Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama
dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby
muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka
dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan
perak Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron
dan Harry, sebagai balasan dari hutang budi dari tahun ketiga Harry di
Hogwarts. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan
Dobby, yang tewas dibunuh oleh Bellatrix.


Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai Ollivander mengenai Elder Wand
dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore. Dibantu
Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan
bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank
Gingrott's. Di sana mereka menemukan satu lagi Horcrux, piala
Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati mereka dan melarikan diri
dan membawa pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan Hermione berhasil
melarikan diri, tetapi pada saat yang bersamaan Voldemort menyadari
bahwa mereka mencari Horcrux-Horcruxnya.


Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia
dapat melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya.
Voldemort akan mendatangi tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan
mengetahui bahwa mereka telah lenyap dan hancur. Secara tidak sengaja,
Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir berada di Hogwarts.
Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para Pelahap Maut dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom.
Pada saat menyelamatkan jiwa Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota
Ravenclaw yang merupakan Horcrux itu tersembunyi di Kamar Kebutuhan dan
benda itu dihancurkan.


Di Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan tujuan untuk menguasai kekuatan Elder Wand
kepada dirinya sendiri. Dalam keadaan sekarat, Snape memberikan
memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap bahwa Snape selama
ini berada di pihak Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya
kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh
dirinya jika situasinya mengharuskan demikian; karena bagaimanapun juga
hidupnya tidak akan lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux
Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahwa Harry adalah Horcrux
terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum Voldemort dapat
dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort
melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Kemudian Harry tersadar di
tempat yang mirip dengan stasiun King Cross, dan Dumbledore
mendatanginya. Dumbledore mengatakan bahwa Harry sebenarnya adalah
pemilik dari Deathly Hallows, dan kutukan Avada Kedavra itu malah
menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort yang terdapat di tubuhnya.
Pada saat ini Dumbledore memberikan pilihan pada Harry, apakah dia
ingin meneruskan pada kematian, atau kembali hidup ke dunia. Harry
memilih kembali ke dunia, dan tersadar. Pada akhirnya, setelah Nagini
dibunuh oleh Neville, Voldemort kemudian terbunuh setelah mencoba
menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kedavra terhadap Harry. Kutukan itu
berbalik menyerang Voldemort sendiri setelah Elder Wand menolak
membunuh tuannya (Harry) sendiri.


Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley
telah memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus, dan Lily.
Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan
Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy
memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasius
kereta api King's Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke
Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit
lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan.

Kamis, 23 April 2009

Ujian praktek di mulaiii...

Rabu, 22 April 2009

meninggalkan bangku ckul

uan yg terakhir selama gue duduk di bangku sekolah ini akhirnya berakhir...
gue bakalan kangen bgt ama yang nma nya bangku sekolah....
oh iyah...
rencana gue mau masuk kul di UNJ, UPI or UIN...
mdh2n gw masuk diantara 3 itu...
amindh..........

Selasa, 03 Maret 2009

fiuh,,,,
semakin hari uan semakin dekat.
muga akuh keluar dari zona yang gelap ini. n bisa masuk ke kuliahan yang akuh inginkan.amin

Sabtu, 28 Februari 2009

awal akuh menghirup udara

pada tanggal 24 oktober 1991 lahir lah sebuah bayi mungil yang sangat imud sekali. ia di lahirkan di sebuah bidan. di pagi hari, awal ia menangis, tertawa dan di mandikan. . .
orang tua aku tersenyum dengan sangat manis dan sangat bahagia sekali.
berhari-hari ia di rawat dengan penuh kasih sayang....

setelah 17 tahun kemudian. . . . .
sekarang ia sudah sangat mengerti akan sebuah kehidupan. dimana kehidupan yang sangat indah sekali.
tanpa adanya ujian, itu bukan nama nya hidup. . .